• header
  • header

Selamat Datang di Website SMA NEGERI 2 LAHAT | Terima Kasih Kunjungannya.

Pencarian

Login Member

Username:
Password :

Kontak Kami


SMA NEGERI 2 LAHAT

NPSN : 10601348

JL. Jaksa Agung R. Suprapto Telp. (0731) 321278 Kab.Lahat Sumatera Selatan


[email protected]

TLP :


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 912761
Pengunjung : 181629
Hari ini : 17
Hits hari ini : 31
Member Online : 2
IP : 18.97.9.172
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

  • YULIA NOVA (Guru)
    2019-02-19 18:21:30

    Lagi fokus persiapan USBN, UNBK, SNMPTN, dan SBMPTN
  • amat handayani (Guru)
    2016-11-22 00:04:32

    ayo gabung
  • amat handayani (Guru)
    2016-11-22 00:03:15

    5|2
  • ERLY FITHRIANI (Guru)
    2016-11-01 13:23:59

    Trimakasih untuk webnya
  • ARMANIAR (Guru)
    2016-10-13 17:25:54

    3|1
  • ARMANIAR (Guru)
    2016-10-13 17:03:41

    2|1

Sebuah Kata “Persahabatan” ( Cerpen )




Di pagi yang sejuk ini saya putuskan untuk tidak tidur lagi setelah shalat shubuh. Untuk mengusir kantuk, saya mengambil pensil dan buku kosong, iseng-iseng menggambar komik tentang “Investasi masa depan”. Satu jam corat-coret diakhiri dengan menertawakan hasil gambarnya. Komik setengah jadi itu masih terlihat berantakan dan sedikit aneh.

Hmm, dengan sedikit perbaikan dan sentuhan warna, semoga hasilnya bisa lebih baik. Tapi kemudian saya putuskan untuk menunda revisi, berhubung penghapus dan spidolnya tidak ada. Mungkin nanti saya akan ke tempat fotokopi beli penghapus, sekalian isi pulsa. Saya kemudian melanjutkan kegiatan. Beranjak dari kamar yang masih berantakan, menuju kamar mandi, bermaksud mencuci baju yang sudah direndam semalaman

Singkat cerita berhubung sudah mentok memikirkan perangkai antara prolog yang panjang ini ke inti cerita, hehehe saya tiba-tiba mendapat sebuah pesan singkat dari beberapa teman dalam waktu yang hampir bersamaan. Dan uniknya, isi SMS dari mereka hampir sama, “mencurigakan”. Padahal rasanya baru kemarin saya berkumpul dengan beberapa dari mereka. Sepertinya ada masalah yang saya belum tahu itu apa. Seorang memberi sms ekspresi sedih, seorang lagi mengetik nama saya dengan huruf yang banyak.

SMS yang terakhir ini paling membuat penasaran, apa maksudnya? Kemudian mengapa tiba-tiba saya merasa sedih dan kebingungan? Ada apa dengan mereka? Komunikasi lewat SMS sangat tidak jelas dan terbatas. Kalau situasi sudah seperti ini, inginnya segera bertemu dan bercanda tawa bersama mereka. Tapi tidak mungkin. Sekarang kita sudah sulit untuk berkumpul karena kami yang sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Situasi ini membuat saya jadi banyak berprasangka. Lalu pikiran saya mulai meloncat-loncat. Berpikir begini dan begitu. Berujung pada memikirkan sebuah kata bernama “Persahabatan”. Sebelumnya, saya ingin membuat pengakuan bahwa beberapa waktu lalu, saya pernah mencurigainya. Maksudnya, saya sempat tak percaya bahwa sebuah jalinan persahabatan yang sejati itu benar-benar ada.

Saya mencurigai makna persahabatan yang katanya adalah sebuah jalinan dimana kita saling merasakan susah dan senang bersama. Dan katanya, sahabat sejati adalah mereka yang selalu ada di kala senang maupun susah. Tapi pada kenyataannya tidak begitu. Seringkali kita kecewa karena sahabat tak ada di sisi saat kita sedang bersedih. Bahkan terkadang sebagian dari kita merasa menjadi yang paling diabaikan, bahkan sempat merasa dimanfaatkan.

Ketika sedang gelisah dengan perasaan itu, saya mengasingkan diri selama kurang lebih 40 hari. Menjalani hari di lingkungan baru, situasi baru, kegiatan dan orang-orang yang baru. Mengawalinya dengan penuh kecemasan, tapi pada akhirnya saya banyak belajar tentang apa itu kebersamaan. Banyak dukungan dari orang-orang yang tadinya asing itu. Mereka sepertinya bersikap tulus untuk berbagi kebaikan tanpa alasan dan motif tertentu. Bahkan secara sepihak, mereka telah saya daulat menjadi saudara-saudara saya.

Kita semua pada dasarnya sedang berbuat demi kepentingan diri kita sendiri. Banyak manusia untuk berbuat baik, dari mulai membalas budi, atau ingin menegaskan bahwa kita adalah orang baik dan sopan santun, agar kita nyaman berada di tengah masyarakat yang tidak menerima orang jahat. Tapi semoga saja kita termasuk orang-orang yang bersih hatinya, yang nuraninya merasa nyaman apabila telah membuat orang lain bahagia.

Kembali pada topik tentang persahabatan.

Persahabatan, teman, saudara, soul mate Adalah sebuah predikat dan peristilahan. Khususnya “persahabatan”, tak perlu dibarengi dengan definisi yang kaku serta kriteria maupun persyaratan. Tak perlu menuntut ketulusan yang tak sempurna milik manusia. Karena sang Maha Tulus hanya Allah saja. Bisakah kita mencoba bersikap adil untuk memberi kebaikan kepada semua orang, tanpa ada perselisihan tertentu? Bisakah kita bersikap adil untuk tak menuntut perhatian balik dari orang-orang tertentu yang kita anggap teman? Bisakah kita hanya membiarkan Tuhan yang memberi perhatiannya pada kita? Karena itu saya percaya, orang baik akan diberikan takdir baik, meskipun semua orang menganggap takdir itu adalah yang terburuk.

 

Santai saja dan tak usah terlalu serius. Selama ini manusia terlalu banyak menganalisis kehidupan, padahal hidup begitu sederhana untuk dijalani sebagai pembelajaran dalam perjalanan menuju Tuhan. Tapi tak ada salahnya dengan peristilahan itu. Misalnya, antara saya dan kamu, sebuah geng sekumpulan anak manis yang mana saya diakui sebagai anggotanya. Saya tidak pernah punya perjanjian tertentu dengan mereka. Tak ada pula peraturan dan untuk mengatur pola pertemanan kami. Tak ada peraturan tertulis bahwa kami harus senang dan sedih bersama.

Tapi itulah yang membuat menarik. Merasakan sebuah kebaikan yang mengalir dengan tulus tanpa instruksi, adalah sesuatu yang menyenangkan, sekaligus menenangkan. Dan menjadi saksi mereka yang SMS secara bersamaan pagi ini, tentang kesedihan mereka. Mungkin ini hanya kebetulan, tapi kejadian ini sedikit membuat saya yakin, bahwa sahabat sejati itu memang ada.




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas