• header
  • header

Selamat Datang di Website SMA NEGERI 2 LAHAT | Terima Kasih Kunjungannya.

Pencarian

Login Member

Username:
Password :

Kontak Kami


SMA NEGERI 2 LAHAT

NPSN : 10601348

JL. Jaksa Agung R. Suprapto Telp. (0731) 321278 Kab.Lahat Sumatera Selatan


[email protected]

TLP :


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 900203
Pengunjung : 175214
Hari ini : 105
Hits hari ini : 501
Member Online : 2
IP : 18.97.9.173
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

  • YULIA NOVA (Guru)
    2019-02-19 18:21:30

    Lagi fokus persiapan USBN, UNBK, SNMPTN, dan SBMPTN
  • amat handayani (Guru)
    2016-11-22 00:04:32

    ayo gabung
  • amat handayani (Guru)
    2016-11-22 00:03:15

    5|2
  • ERLY FITHRIANI (Guru)
    2016-11-01 13:23:59

    Trimakasih untuk webnya
  • ARMANIAR (Guru)
    2016-10-13 17:25:54

    3|1
  • ARMANIAR (Guru)
    2016-10-13 17:03:41

    2|1

Pro dan Kontra tentang Rokok




Rokok telah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat di banyak negara, termasuk Indonesia. Meski demikian, rokok membawa dampak yang kompleks, menciptakan perdebatan antara manfaat ekonominya dan risiko kesehatan yang diakibatkannya. Di satu sisi, industri rokok memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan; di sisi lain, dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sangat merugikan.

 

Industri rokok memiliki peran penting dalam perekonomian, terutama di negara-negara berkembang. Di Indonesia, industri ini menjadi salah satu sumber pendapatan negara melalui pajak cukai rokok. Data menunjukkan bahwa cukai rokok menyumbang sebagian besar dari pendapatan cukai negara, yang kemudian dialokasikan untuk berbagai sektor, termasuk kesehatan, infrastruktur, dan pendidikan. Selain itu, industri rokok menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang, mulai dari petani tembakau hingga pekerja di pabrik rokok dan tenaga penjualan.

 

Rokok diketahui memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Penggunaan rokok menjadi faktor risiko utama dalam berbagai penyakit serius, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan penyakit pernapasan lainnya. Hal ini menambah beban biaya perawatan kesehatan di masyarakat. Sebagian besar anggaran kesehatan dihabiskan untuk menangani penyakit yang berhubungan dengan rokok, sehingga mengurangi alokasi anggaran untuk kebutuhan kesehatan lain yang juga penting. Lebih jauh lagi, rokok menyebabkan kerugian produktivitas akibat penyakit dan kematian dini pada usia produktif. Beberapa penelitian di antaranya Penelitian dari WHO dan Bank Dunia menunjukkan bahwa biaya perawatan kesehatan untuk penyakit akibat rokok lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh dari pajak cukai rokok. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun rokok memberi keuntungan ekonomi, manfaat tersebut tidak sepenuhnya sebanding dengan biaya sosial yang harus ditanggung.

 

Pada skala negara, rokok menjadi permasalahan yang dilematis. Pemerintah dihadapkan pada pilihan antara mempertahankan pendapatan dari pajak cukai atau mengurangi konsumsi rokok demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Beberapa negara menerapkan berbagai kebijakan, seperti kampanye anti-rokok, pelarangan iklan rokok, hingga pemberlakuan kawasan tanpa rokok. Namun, kebijakan tersebut seringkali mendapat tantangan dari industri rokok, yang berargumen bahwa larangan tersebut akan mengancam perekonomian, khususnya lapangan kerja.

 

Pro dan kontra terhadap rokok sangat tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Dari sisi ekonomi, industri rokok memberikan manfaat yang signifikan, terutama dari segi pajak dan lapangan kerja. Namun, dari sisi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, rokok membawa risiko besar yang tak dapat diabaikan. Dampak rokok terhadap kesehatan masyarakat pada akhirnya akan kembali membebani anggaran negara untuk biaya kesehatan. Dengan demikian, pemerintah perlu mencari keseimbangan antara mengamankan penerimaan negara dari cukai rokok dan melindungi masyarakat dari dampak buruk rokok. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya rokok serta memperkuat regulasi yang mendukung penurunan konsumsi rokok.




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas